Give Heart (Chapter 3)

Tags

, , , , , , , , ,

Collage 2014-11-20 19_25_26_resized

Author : Kunang & Azumi Aozora | Main Cast : Lee Hayi/ Hi, Lee Soohyun (AKMU), Kim Hanbin/ B.I, Kim Jinhwan, Kim Jiwon/Bobby| Support Cast: YG Sajangnim, The rest of iKON members + WINNER members+ Chanhyuk, Hongseok, Jinhyeong, Bang Yedam | Length : Chaptered| Genre :Family, romance, drama, friendship, business entertainment, musical, school life| Rating  : PG-15

Disclaimer       : Hi Suhyun, iKON, and Winner members, milik mereka sendiri.. Cerita ini murni milik dari carefree- happy- chicken maniacKunang and cool-stubborn-lovely Azumi Aozoraplagiat jauh-jauh sana sebelum dilempar kedunia lain sama Hanbin.

Summary        : Lee Soohyun dan Lee Hayi adalah kedua sahabat yang sama-sama pernah menyukai Bobby, setelah dipisahkan oleh jarak, mereka seolah dipertemukan takdir dan menjadi rival dari sebuah program yang YG academy adalakan ‘Who is Next’. Apakah persahabatan mereka akan bertahan? Dan bagaimana apakah keduanya masih tetap akan menyukai Bobby walaupun ada namja lain yang menaruh perhatian pada mereka?

3rd Chapter by Kunang

====||Lee Soohyun PoV||====

Beberapa hari sebelum kelas olahraga

10.00 PM

Perlahan aku membuka pintu hall utama YG academy.  Tanganku meraba-raba dinding sekitar hingga akhirnya indra peraba ku menangkap sakelar yang sedang kucari, maka kunyalakan saja seluruh lampunya. Beberapa malam ini aku diam-diam datang ke hall yang menyerupai studio besar ini. Hall ini kadang digunakan sebagai panggung untuk menampilkan penampilan setiap trainee atau siswa disini, kadang juga digunakan untuk acara-acara penting di YG’s academy. Aku sadar seminggu ke depan aku sudah harus berdiri di panggung ini sebagai leader dari white team, tapi.. untuk menginjakkan kaki di panggung saja kaki ku saja rasanya sudah gemetaran.

Lengang dan sepi… aku merasa baik-baik saja asalkan aku tak berdiri di atas panggung. Berkat kakakku, Lee Chanhyuk, aku yang sekarang merasa sedikit lebih terbiasa dan tidak takut lagi di atas panggung. Aku tidak seperti dulu yang selalu menangis dan akan langsung berlari saat melihat panggung, tapi sayangnya mulai sekarang kakakku tak akan di sisiku lagi. Dia berbeda team denganku.

Lee Soohyun, kau pasti bisa!

Seperti biasa, sebelum aku benar-benar naik ke atas panggung aku bernyayi di pinggir panggung untuk pemanasan. Aku menyanyikan lagu favorit yang merupakan ciptaan kakakku, melted. Terkadang aku memejamkan mataku, membayangkan dia ada di sampingku dan menyanyikan bagiannya.

Euromdori nogajimyeon Jogeum do ttatteneun noraega naoltende

If the ice melts, a warmer song would have come out

Eoreumdeureun wae geureoke chagaulkka? Chagaulkkayo?

But why is the ice so cold? Why is it so cold?

Why are they so cold,  Why are they so cold

Why are they so cold, Why are they so cold

(AKMU-MELTED click )

Baiklah, sekarang saatnya naik ke atas panggung….

Aku menghirup nafas panjang dan menaiki panggung sambil terus membayangkan Chanhyuk oppa menuntunku berjalan hingga akhirnya aku berada tepat di tengah panggung. Perlahan aku mendongakkan wajahku ke arah kursi penonton, dan semuanya terjadi kembali… suara-suara tawa jahat itu, bayangan-bayangan mengerikan itu, dan anak kecil itu…

HHAHAHHAHA MEMALUKAN!”

“Lihat! Celana dalam anak itu kelihatan hahahha”

“HAHHA Jangan bilang dia snow whitenya? Memalukan, dia sama sekali tidak manis dan sekarang malah melakukan kesalahan?”

“Apa anak ini benar-benar bisa menyanyi?”

“DIAAAAMMMM!!!!” aku langsung jatuh terduduk bahkan sebelum sempat mengambil standing mic yang terletak tepat di depanku

“Soohyun ah?? Gwenchana?”

“Soohyun ah.. aku tak bermaksud”

“PERGI!” pekikku keras. Sesaat aku mengira ‘anak kecil’ itu sudah kembali, membuatku memejamkan mata karena campuran rasa kesal dan takut sedangkan tubuhku spontan terlonjak kaget ke belakang. Dengan cepat aku tertatih berusaha menghindar darinya dengan terus mundur ke belakang, tapi…

“Soohyun ah, ini aku, kau kenapa?”

“Andwae!! Jebal… hiks… jangan mendekat!! Aku membencimu!”

“Ini aku, Kim Jinhwan, kau —- Soohyun ah.. hati-hati belakangmu!!”

“hah… Jinhwan oppa?” sesaat aku hampir saja terjatuh ke bawah panggung, Jinhwan oppa sudah menarik kedua tanganku sekuat tenaga, tapi aku masih saja berontak karena suara-suara tawa mengerikan itu tak juga menghilang dari telingaku hingga….

“Soohyunnie!”

‘BRAKK’

DRAKK

Kami berdua jatuh terguling ke bawah panggung, aku sudah berpikir jika punggungku akan menimpa sesuatu yang keras dan terasa amat meyakinkan. Tapi aku salah.

“Ji…Jinhwan oppa….ke.. kenapa? Kau baik-baik saja?” Aku langsung bangun saat menyadari tubuhku menimpa tubuh Jinhwan oppa, dia terlihat kesakitan dan meringis saat aku tak sengaja menyentuh bahu tangannya.  Aku langsung menghapus air mataku yang entah sejak kapan mengalir dan membantu Jinhwan oppa berdiri untuk duduk di salah satu kursi penonton terdekat “Oppa…mana yang sakit?”

“Tanganku…, sepertinya tadi terbentur tiang panggung ini, tapi tak apa-apa, aku pernah cedera lebih parah dari ini” Jinhwan oppa malah tertawa kecil seolah kejadian tadi bukan masalah besar.

Aku menatapnya dengan cemas, bingung dengan apa yang seharusnya aku lakukan saat ini bahkan aku sampai melupakan sejenak rasa takutku tadi “Tunggu, akan kupanggilkan seonsaeng dan kita akan ke rumah sakit—“

“Tidak… tidak perlu, aku akan pergi ke Hyejeong seonsaeng nanti, dia adalah dokter sekolah disini” jawab Jinhwan oppa cepat “Lebih penting dari itu, apa yang kamu lakukan disini malam-malam begini Soohyun-ah… dan.. kenapa… apa kau sedang ada masalah?”

“Apa ini waktu yang tepat untuk menanyakan masalahku? Aku akan panggil bantuan seka—“ baru saja aku hendak beranjak, pergelangan tangan kiriku telah disambar oleh Jinhwan oppa. “Oppa—“

“Kurasa ini waktu yang tepat, terlihat jelas sekali di wajah mu” sahut Jinhwan oppa, ia tersenyum saat aku membersihkan sisa air mata di wajahku. Aneh sekali, senyumnya membuatku sulit untuk membantah. “Duduklah, tanganku sudah tidak apa-apa”

“Itu…” aku merasa bimbang dan menunduk bingung, perlahan aku kembali duduk di sebelahnya. Sejujurnya aku tak pernah menceritakan traumaku pada orang lain bahkan pada Hayi eonni. Chanhyuk dan Taehyun oppa bahkan mengetahuinya dari psikolog  yang dulu membantuku.

“Mian…” kata-kata Jinhwan oppa memecahkan keheningan di antara kami “Sebenarnya beberapa hari lalu juga aku memergokimu disini, menangis saat berada di tengah panggung.. aku tak tahu… aku hanya ingin membantu… tak bisa kah?“

Membantu?

Sebentar… bukankah selama ada Chanhyuk rasa takutku berada di tengah panggung berkurang? Bukankah dia selalu berhasil membuatku yakin jika panggung tak menakutkan jika bersamanya? Mungkin yang kuperlukan adalah seseorang yang mengerti traumaku, dan selalu berada di sisiku saat hendak menyanyi di panggung. Tapi, saat ini Chanhyuk oppa adalah member tim Hayi eonni, Taehyun oppa juga… mungkinkah….

“Oppa… kau benar-benar ingin membantuku?”

Senyum Jinhwan oppa melebar saat ia menganguk, dengan agak ragu aku mendekatkan tubuhku sehingga wajah kami sejajar. Entah mengapa dengan melihat matanya saja aku yakin jika ia bisa kupercaya. “Jika bisa, tentu saja Soohyun-ah, kau dibutuhkan olehku maksudku seluruh anggota white team

“Oppa, bisa kah kau berjanji tak akan memberi tahu siapapun, apapun yang akan kuceritakan sekarang?” aku menggigit bibirku, sejujurnya aku tak suka berhutang budi dan kemudian ide itu datang begitu saja “Dan.. kalau kau bisa membantu ku, aku akan mengabulkan tiga keinginan mu”

Jinhwan oppa menganguk, namun dahinya berkerut “Aku tak akan memberi tahu siapapun, tapi apa kau yakin? Jadi aku bisa meminta apapun jika berhasil membantu mu?”

“Keureom (tentu saja), asal kau tak meminta yang aneh-aneh” jawabku penuh percaya diri , dan ia pun mengulurkan jari kelingkingnya.

“Aku berjanji akan membantumu Lee Soohyun”

Aku tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingku di kelingkingnya, dan akhirnya jempol kami bersentuhan “ Dan aku berjanji jika kau berhasil membantuku, aku akan mengabulkan tiga keinginamu”

“Baiklah, ceritakan padaku Soohyun-ah”

Aku menarik nafas panjang, ya, aku telah memutuskan untuk mempercayainya “Oppa… Sebenarnya aku memiliki rahasia … aku takut berdiri di atas panggung”

=====Someone PoV=====

@Atap Asrama, 01.00 KST

“Oppa… Sebenarnya aku memiliki rahasia … aku takut berdiri di atas panggung”

Sepertinya aku melukainya terlalu dalam….

Beberapa jam lalu aku mendengar sendiri tentang trauma yang dialami Soohyun. Sejujurnya aku sudah tahu sebelumnya, tapi aku selalu menganggapnya enteng, kupikir trauma itu akan sembuh dengan sendirinya. Yang kutahu, Lee Soohyun adalah gadis yang kuat dan selalu ceria. Aku tak tahu jika trauma yang disebabkan olehku membuatnya terkadang mengalami mimpi-mimpi buruk bahkan untuk berdiri di atas panggung saja terasa sangat sulit baginya.

Jika saja saat itu aku tak menjadi ‘pangerannya’

Jika saja saat itu dia tak menjadi ‘snow whitenya’

Jika saja… kami tak pernah bertemu sebelumnya…

“Hyung, apa yang sedang kau lakukan disini?”

“…”

“Hyung??!!! Kau mendengarku??” aku agak terkejut saat menyadari seorang namja chubby bertubuh kurus menepuk pundakku. Ia menatapku bingung. “Hyung, apa yang sedang kau lakukan disini? Tidak dingin? Kau hanya memakai atasan oblong dan celana pendek”

Aku tersenyum tipis “Aigoo… Chanwoo ya, kau perhatian sekali padaku. Aku hanya sedang berpikir mengenai lirik yang ingin kutulis, kau sendiri ngapain di sini?”

“Aku tidak bisa tidur, aku sedang sebal sekali dengan noona satu itu!” kata Chanwoo sambil menyandarkan punggungnya di dinding sebelahku, ia menerawang menatap langit kelam tak berbintang.

“Noona?”

“Nee… Soohyun noona! Dia berisik dan terus menerus menyuruhku melakukan ini dan itu. Dan semua hyung lainnya di white team, maksudku team Soohyun noona sekarang malah sangat akrab dengan nenek sihir (Soohyun) itu bahkan Yunhyeong hyung juga! Belum lagi aku harus sekelas dengan nenek sihir  hampir di setiap pelajaran! Bukankah itu mengerikan??”

“Seandainya saja aku lebih tua darinya sehari saja atau setidaknya kami lahir di tahun yang sama, pasti aku tak akan sudi disuruh-suruh oleh nenek sihir itu!”

Aku hanya bisa menahan tawa saat mendengar curhatan Chanwoo. Aigoo, pasti Soohyun mengelabui Chanwoo. Tidak seharusnya Chanwoo memanggil Soohyun dengan ‘noona’ karena sebenarnya Soohyun lebih muda setahun dibanding Chanwoo!

“Hyung, tahukah… waktu itu Soohyun noona—“

Chanwoo meneruskan komplainnya mengenai Soohyun dan betapa berharapnya dia pindah ke tim Hayi saja. Lima menit, sepuluh menit hingga setengah jam berlalu, tapi ia terus membicarakan Lee Soohyun dan lama kelamaan membuatku merasa tak nyaman. Meskipun terus mengkomplain Soohyun, tapi aku dapat melihat jelas ekspresi  Chanwoo saat bercerita, ia terlihat berbeda.

“Chanwoo ya, apa kau menyukai Lee Soohyun?”

“M..mwo? Aku menyukai nenek sihir itu? BIG NO!” Jawab Chanwoo cepat sambil menggelengkan kepalanya kuat  “Kenapa hyung bertanya seperti itu?”

Aku menaikkan bahu dan kemudian berdiri “Entahlah” jawabku berbohong. Soohyun masihlah tetap Soohyun yang ceria, usil dan mudah akrab dengan para namja. Dan Chanwoo bukanlah pengecualian, mungkin tanpa Chanwoo sadari ia sudah ….

Lupakan … lagi pula aku tak memiliki hak apapun pada gadis itu

“Hyung, kau mau kemana?”

“Tidur, kau juga cepat masuk lagi ke dalam, udara di luar sini dingin sekali”

“Nee hyung, oh ya hyung, tadi Hanbin hyung mencarimu. Sepertinya dia masih di studio”

“Oh nee.. arraseo”

Dan karena berpikir tak bisa tidur lagi, alih-alih menuju kamar aku malah menuju ke pintu keluar menuju studio.

Kuharap Hanbin mempunyai  gerakan  dance baru yang bisa kupelajari semalaman, setidaknya ada yan bisa kulakukan disaat diriku sama sekali tak bisa terpejam.

====||Back to Soohyun PoV||====

@Kelas olahraga

Beberapa hari kemudian

Ya, pada akhirnya aku meminta Jinhwan oppa menjadi pengganti Chanhyuk oppa saat aku berada di atas panggung. Aku hanya membutuhkan dia menggenggam tanganku dan membisikkan sesuatu yang biasa Chanhyuk oppa katakan. Maka dengan itu, aku meminta dia masuk ke dalam white team.. Hayi eonni pasti akan marah besar jika tahu Jinhwan oppa akan masuk teamku, benar saja dia terlihat murka saat Jinhwan oppa menuliskan namanya di teamku.

Sorry Hayi eonni” bisikku sambil melirik Hayi eonni yang terlihat kapan saja bisa mulai mengamuk dan melemparkan tong sampah yang berada di dekatnya pada Jinhwan oppa.

White Team

  1. Lee Soohyun
  2. Kang Seungyoon
  3. Lee Seunghoon
  4. Bang Yedam
  5. Song Yunhyeong
  6. Jung Chanwoo
  7. Jung Jinhyeong
  8. Kim Jinhwan
  9. ……………

Haha… tapi sepertinya kemarahan Hayi eonni tak berlangsung lama, karena ia terlihat lebih shock saat Hanbin oppa menuliskan namanya di black team, team nya. Sebenarnya aku sudah memperhatikan ada sesuatu yang membuat Hanbin oppa tertarik pada Hayi eonni dari dulu, mungkin juga sebaliknya. Jadi aku tak merasa terlalu aneh …

Black Team

  1. Lee Hayi
  2. Song Mino
  3. Nam Taehyun
  4. Kim Jinwoo
  5. Kim Donghyun
  6. Ko Junhoe
  7. Lee Chanhyuk
  8. Kim Hanbin
  9. …………

Sekarang aku hanya bisa menahan nafas saat Bobby dan Hongseok oppa maju ke arah papan tulis. Walaupun jika aku mengesampingkan perasaanku, aku lebih memilih Bobby oppa karena kurasa kami kekurangan rapper. Walau aku bisa rapp tapi aku tak sebaik kakakku. Tanpa kuduga, Hongseok oppa menghadang Bobby yang sudah membuka spidolnya.

“Bobby ya- bagaimana jika keputusan ini kita serahkan saja pada Tuhan ?”

“Apa maksudmu?”

“Pepero.. Bagaimana jika kita mengundinya dengan ini saja?” Hongseok oppa tiba-tiba mengeluarkan sekotak pepero stick yang telah terbuka, kotak itu hanya menyisakan dua stick lagi yang kemudian dia angkat, memperlihatkan yang satu memiliki krim vanilla dan yang lainnya dark chocolate.

Okay, not bad” kata Bobby tenang bahkan saat Hongseok tersenyum puas.

“Baiklah… vanilla untuk white team dan dark chocolate untuk black team. Yedam akan mengocok kotak pocky ini dan kita akan mengambil salah satu sticknya. “Yedam-ah!”

Aku tak tahu harus berkomentar apa, Hongseok oppa benar-benar aneh! Mau dia bersuara bagus seperti dikatakan banyak orang, tapi  rasanya aku tak punya kepercayaan diri untuk menghadapi dia T.T

“Ahh.. okee hyung!” dan aku hanya bisa melongo saat Yedam dengan moonwalknya mengambil kotak pocky dari tangan hongseok untuk mengocoknya dan menutupnya dengan kedua tangannya “Bobby dan Hongseok hyung, dalam hitungan ketiga kalian ambil stick pepero ini bersamaan… hana… dul… set….”

Aku hanya bisa menutup mataku, kumohon…. aku ingin satu team dengan Bobby oppa!

“Baiklah sudah diputuskan, Bobby  masuk ke white team dan Hongseok masuk ke black team!” kata Hwangsabu membuatku melonjak kegirangan dan tanpa sadar memeluk orang di sebelahku.

“KYAAA!!! KITA DAPAT BOBBY OPPA!!” teriakku kegirangan, tanpa sadar aku menepuk nepuk bahu Jinhwan oppa cukup keras.

“Hahha… Soohyun ah, bisa kau tenang sedikit? Tangan dan punggungku masih sakit”

“Ah mian oppa!” aku langsung melepas rangkulan ku, sementara di seberang sana Hayi eonni masih memelototi kami, haha dia pasti masih kesal karena Jinhwan dan Bobby oppa memilih masuk ke dalam teamku. Oke, aku tarik kembali, Bobby oppa masuk ke dalam teamku karena undian T.T.

“Bobby oppa!! Welcome to white team haha”

Bobby oppa menganguk dan berdiri diantara aku dan Jinhwan “Sepertinya akhir-akhir ini kalian semakin akrab? Hyung kukira kau akan satu team dengan Hayi”

“Hahhahaha… “ Jinhwan tertawa kikuk. Aku sudah tahu sih kalau Bobby, Jinhwan dan Hanbin oppa sudah bersahabat sejak mulai bersekolah di sini, dan artinya aku beruntung karena sepertinya Jinhwan oppa mau berteman denganku, dengan begitu aku bisa mengenal Bobby oppa lebih dekat.

“BAIKLAH, SEKARANG KALIAN BERSIAP UNTUK PERMAINAN DODGEBALL!” ucap Hwangssabu, sementara YG dengan tenangnya kembali ke kantornya seolah tak terjadi apapun. Tapi aku yakin, ia akan memonitor kami kemudian langsung dari ruangannya. Jinhwan oppa sudah memberitahuku letak-letak kamera cctv yang berada di sekitar lapangan.

“Baiklah rulenya mudah, kalian akan main 9 vs 9, kalian lihat garis di tengah lapangan basket ini?” Hwangssabu ajusshi menunjukkan garis putih yang membagi lapangan basket menjadi dua bagian sama besar, kami menjawab mengiyakan  “Kita bermain dengan menggunakan sistem eliminasi, jadi tim pemenang adalah tim pertama yang berhasil mengeliminasi seluruh anggota tim lawan atau team yang berhasil mengeliminasi lebih dahulu leader team lawan dengan menggunakan bola karet ini, dan kalian harus ingat …

  1. Pemain tidak boleh menyebrang ke daerah lawan
  2. Tim lawan yang terkena lemparan bola harus keluar, namun bila bola berhasil ditangkap maka pelempar bola harus keluar lapangan
  3. Kalian dilarang untuk melempar ke arah wajah dan tubuh bagian atas

…bagaimana, mengerti?”

“Nee…”

“ASSA!!” Aku meregangkan tubuhku dengan melakukan gerakan-gerakan senam dasar. Ini adalah saat yang tepat untuk membuat Bobby oppa tertarik padaku. Dodgeball adalah salah satu olahraga yang sering aku mainkan bersama teman-temanku di Mongolia yang kebanyakan adalah anak yag tidak mampu, cukup berbekal bola karet dan kami sudah bisa puas main. Terlebih aku tak pernah kalah!

Tapi satu hal yang kurang menguntungkanku, aku adalah leadernya, aku tak bisa seenaknya menyerang.

Aku memperhatikan black team, ada Hayi eonni yang aku tahu tidak terlalu atletis dan di sampingnya Taehyun oppa. Sial, Taehyun oppa akan menjadi lawan terberatku. Lalu  Mino dan Chanhyuk oppa yang memang cukup lincah, walaupun begitu kelihatannya mereka agak mudah dikelabui, Jinwoo oppa .. ahh… jangan sampai aku melemparnya saat aku menatapnya, karena aku tak akan bisa melempar dengan benar, dia terlalu innocent dan cute, lalu Donghyuk, Junhoe dan Hanbin oppa mereka kelihatan cukup atletis terutama Hanbin oppa.

“Baiklah, masing-masing team silahkan ke tengah lapangan!” teriak Hwangsabu, dan kami pun berpindah ke lapangan voli yang telah dilepas netnya. Bola karet diletakkan tepat di tengah, masing-masing team akan menyiapkan satu orang untuk merebut bola pertama itu.

“Jinhwan oppa.. tanganmu baik-baik saja?” bisikku pelan pada Jinhwan oppa yang memilih menjadi orang pertama yang merebut bola di team ku, sedangkan di team Hayi eonni tak tanggung-tanggung, mereka mengeluarkan Taehyun oppa. T.T

“Aku baik—“

“Berhentilah sejenak untuk berlagak seperti pahlawan di depan Hyunnie, bocah! Cederamu kelihatan tidak main-main!” Seunghoon oppa tiba-tiba mengacak-ngacak rambut Jinhwan oppa sekilas.

“Tapi Hyung–!”

“HAYI-YAAA~~~ Bagaimana di sana? Apa kau merindukanku? Sayangnya aku bukan berada di team mu, kau jangan menangis jika kalah yaa!” Seunghoon oppa melambai lambaikan tangannya dengan semangat

“YAA!! Aku tak akan kalah!” balas Hayi eonni, tak lama ia terlihat berdebat dengan Hanbin. Bahaya mereka pasti merencanakan sesuatu dengan otak jenius mereka.

“Kita juga harus merencanakan sesuatu” kata Seungyoon oppa sambil mengajak seluruh team ku mendekat “Kurasa kita harus membagi team kita menjadi dua, yaitu defense team dan attack team. Bagaimana pun menjaga Soohyun agar tidak terkena bola adalah prioritas kita”

“M..mwo? tapi aku ingin melempar… baiklah” kataku pada akhirnya saat mereka semua menatapku tajam kecuali Bobby dan Seunghoon oppa yang malah tertawa.

“Soohyun-ah, bukan kami meragukanmu”

“Benar, tapi kau leadernya, jika kau mati, kami semua akan mati” tambah Seunghoon oppa, aku tersenyum.”Seungyoon-ah, aku setuju denganmu, kau atur saja!”

“Baiklah jadi begini…”

****||****

@Satu Jam kemudian

‘Taehyun dan Hanbin oppa benar-benar mengerikan!!’

“LEE SOOHYUN!! KENA KAUUU!!!!”

SYUUTTTTTTTTT

Bola karet itu 100% akan mengenai kepalaku jika saja pergelangan lenganku tidak ditarik oleh Jung Chanwoo, dan yang menyebalkannya si Mickey Mouse aka Hanbin oppa yang baru saja melempar malah pasang muka seolah tak terjadi apa-apa.

“YAAA!!! KAU MAU CURANG??!” teriakku kesal, tapi Hanbin sekali lagi malah menjulurkan lidahnya dan yang menyebalkannya dia malah ber high-5 dengan HAYI EONNI!!??? Sejak kapan mereka akur!?

“Bang Yedam out!” teriak Hwangsabu, aku melongo saat menengok dan melihat Yedam yang terlihat kesal dan bola karet  tak jauh dari kakinnya. Sial, ternyata Hanbin oppa mungkin dari awal bukan mengincarku. Aku kembali menatap team Hayi eonni, selain eonni tinggal tersisa Hanbin dan Taehyun oppa. Sedangkan di team kami, yang masih bertahan adalah Chanwoo, Bobby dan Jinhwan oppa.

“ Jinhwan oppa.. kau baik-baik saja?” tanyaku cemas pada orang yang berada di depanku, nafasnya setengah jam terakhir ini sudah tak teratur. Jinhwan oppa hanya menengok sekilas dan menganguk. Sial, seandainya saja aku bukan leadernya, aku pasti akan mengerahkan seluruh kekuatanku untuk menyerang. Sudah dari setengah jam lalu team kami berhasil menghabisi sebagian besar black team dan menyisakan hayi, hanbin dan taehyun oppa, tapi tiga terakhir ini sulit sekali dihabisi.

“Aku yang akan melempar, Chanwoo dan Bobby, kalian lindungi Soohyun” titah Jinhwan oppa, ia pun mengambil bola yang dilempar Yedam dan mengambil ancang-ancang untuk melempar.

SYUUUUTTTTTTT

Bola itu melambung tinggi dengan cepat melewati Taehyun oppa yang menghindar, tapi sepertinya ia tidak mengira jika bola itu sebenarnya diarahkan ke arah Hanbin dan Hayi eonni.

“HAYI-YAA!! AWAS!!”

BRAKK

Aku tak memperhatikan lagi apakah bola yang dilemparkan Jinhwan oppa kena team lawan, karena tepat di depanku Jinhwan oppa tiba-tiba ambruk. Ia meringis kesakitan sambil memegang bahu tangan kanannya, seolah seluruh tulang di bahunya remuk redam.

“JINHWAN OPPA!!” Aku  menghalau lengan Chanwoo dan Bobby oppa yang menghalangiku dan berlari ke arah Jinhwan oppa, tak menyadari jika bola karet telah di arahkan ke arahku.

“SKAK MAT”  Taehyun oppa tersenyum penuh kemenangan saat  bola itu mengenai betisku, dengan kesal aku mengambil bola itu dan melemparkannya dengan ke arah Taehyun oppa, tepat ke perutnya.

“YAA!!! LEE SOOHYUN AWW!!!! “ Taehyun oppa meringis di sebrang lapangan team kami tapi aku tak memperhatikan dia. Ia terlau kuat untuk terluka hanya karena lemparan bola.

“OPPA! Kau kenapa? Mana yang sakit? Bobby oppa, bagaimana ini?” aku begitu panik karena Jinhwan oppa terlihat hampir tak sadarkan diri, terlebih keringat dingin yang terus mengucur dari tubuhnya. Yang bisa kulakukan hanya menyandarkan kepalanya di pahaku dan mengelap keringatnya.

“Tenang lah Soohyun-ah, Hwangsabu seonsaeng sudah memanggil bantuan!”

“HYUNNIE!!! Apa yang terjadi dengan Jinhwan oppa??” Hayi berlari ke arahku “Kenapa dengannya??”

“Eonni!!!! Hiks… Jinhwan oppa…”

***||***

Beberapa hari kemudian

@Depan Kelas Mathematic Class, Level 3

“Rupanya kau di sini?”

“Bobby oppa?” aku hampir  tak mempercayai mataku, tidak biasanya Bobby oppa menyapaku duluan  “Bukankah kau ada kelas Fisika level 2 sekarang? Apa yang kau lakukan disini oppa?”

“Hahahhaha kau lucu juga Soohyunnie-, bukankah bukan aku saja yang  seharusnya ada kelas Fisika level 2?”

Aku memutar mataku ‘Oh ya! Kan kami sekelas di kelas itu, bagaimana mungkin aku lupa kalau hari ini aku ada kelas yang sama dengan Bobby oppa?’

“Sepertinya kita mencemaskan orang yang sama, kau menunggu Jinhwan hyung kan?”

Aku mengerjapkan mataku bingung “Bagaimana kau tahu?”

Bobby oppa tersenyum, ia duduk di sampingku “Sepertinya kau sudah punya idola lain? Hmm… apa aku tidak keren lagi ya?”

“Heoh? Bukan! Bukan seperti itu oppa!, bagiku Bobby oppa tetap nomor 1! Kau tetap yang terkeren! Aku—“

“Ya! Lee Soohyun! Tidak malu flirting di depan kelas orang lain?”

“Hayi eonni! Aku tidak flirting kok! hehehhe”

“Hahahhaha dia tidak flirting, hanya menunggu sahabat baikmu yang baru saja masuk sekolah lagi, hyung kau sudah merasa baikkan?” canda Bobby oppa  sambil merangkul Jinhwan oppa yang baru saja keluar kelas. Aku tak menyangka jika cedera yang Jinhwan oppa alami saat menolongku cukup serius hingga tangannya harus di gips seperti itu.

“Aku baik-baik saja” Jawab Jinhwan oppa sambil berusaha melepaskan rangkulan tangan Bobby, kemudian ia menatapku “Soohyunnie, mian, karena aku team kita kalah. Aku baru tahu kemarin jika team yang kemarin menang akan menentukan urutan tampil di mission team minggu depan”

“Kau bilang apa oppa? Justru karena menyelamatkanku tanganmu jadi seperti itu, jika saja malam itu aku—- “ aku tak melanjutkan kata-kataku, ‘Sugar-Honey-Ice-Tea! (SH*T Soohyun’s version) Aku lupa jika Hayi eonni dan Bobby oppa ada di sini’

“Malam itu? Soohyun-ah, apa maksudmu dengan malam itu? Jangan bilang kalian—“

Aku merasa pipiku tiba-tiba memanas, Hayi eonni pasti akan kesal jika tahu aku merahasiakan sesuatu darinya, dan mungkin Bobby oppa akan mulai berpikir macam-macam.

“Ka..kami ga ngapa-ngapain!” Ucapku tegas, dengan agak bingung aku menatap Bobby oppa “Jinjjayo oppa! Jinhwan oppa hanya menolongku!”

“Jika bukan apa-apa, Jinhwan oppa tak akan mungkin masuk team mu” kilah Hayi eonni, matanya menangkap Jinhwan oppa yang hendak kabur “Kim Jinhwan! Kau mau kemana?  Aku belum selesai!”

“Eonni! oppa!, Aku baru ingat ada kelas, aku duluan!” tanpa aba-aba aku langsung lari menghindar sebelum Hayi eonni terus memojokkanku. Dalam hati aku berdoa semoga Jinhwan oppa menjaga rahasiaku, aku tak ingin membuat Hayi eonni  dan mungkin Bobby oppa merasa cemas. Hanya itu.

****||****

@Practice Room

Hanya tinggal lima hari menuju mission test pertama dan kami masih meributkan konsep apa yang akan kami tampilkan. Tidak mudah melakukan comple mission test yang mengharuskan kami melakukan performance secara bersamaan dengan anggota sebanyak ini, tapi justru itulah tantangannya. Kami ditugaskan untuk menampilkan sesuatu yang mencakup acting (tidak wajib), dance dan kemampuan bernyanyi secara bersamaan tentunya dengan konsep semenarik mungkin. Untuk kesekian kalinya kami ber-sembilan mengadakan meeting kelompok (walau terkadang Bobby, Seungyoon dan Seunghoon oppa tidak bisa ikut karena kesibukkan mereka).

“Menurutku yang paling aman adalah melakukan drama musikal” saran Yunhyeong oppa, aku meringis. Jinhwan oppa yang sepertinya menyadari ekspresiku terlihat hendak menyangkal, tapi Bobby oppa memotongnya

“Kurasa ide mengenai drama musikal itu terlalu mudah ditebak, lagipula kita sudah melakukannya tahun lalu kan Yunderella?” goda Bobby sambil memberi wink pada Yunhyeong oppa, yang disambut dengan laser glare dari namja cute itu “Soohyun-ah kau mau melihat foto Yunderella?”

“YAA!! Kim Jiwon! Sekali lagi kau mengungkit mengenai Yunderella, akan aku bocorkan rahasia mu juga pada Soohyunnie!”

“Huaaa.. Bobby oppa, aku mau lihat!!” kataku excited, membayangkannya saja sudah imajinasiku terbang tinggi haha… Cinderella ala Yunhyeong oppa  pasti cantik sekali >,<

“Hahhahaha tak ada yang menandingi mu memang!” timpal Jinhyeong oppa, sedangkan Chanwoo dan Yedam sibuk tertawa.

“Oh…. I’m afraid I can’t Soohyunnie, tidak sekarang, lihat jika tatapan bisa membunuh aku pasti sudah matii sekarang!” Bobby oppa terkekeh “Oh ya dimana Seunghoon, Seungyoon dan Jinhwan hyung?”

“Oh iyaa, Honnie dan Yoonie oppa ada schedule siang ini, Jinhwan oppa akan datang telat karena dia check up dulu” jawabku, pantas saja meeting kali ini lebih tak teratur dari biasanya. Yang bisa menenangkan dan mengarahkan meeting biasanya Seungyoon, Seunghoon ataupun Jinhwan oppa, tapi leader nya kan aku! Aku tak boleh  terus mengandalkan mereka.

“Bagaimana kalau flashmob! Kita bisa menciptakan lagu dan dance yang cukup mudah diikuti banyak orang” usulku setelah berpikir cukup lama. Tapi melihat reaksi yang lainnya mereka terlihat tidak yakin.

“Kurasa hanya dalam waktu lima hari, akan sulit untuk melakukannya” kilah Chanwoo sangsi.

“Hmmm… bukankah memang yang paling aman itu melakukan drama musical? Apalagi sekarang kita punya yeoja disini, jadi kau aman Yunhyeong hyung!” timpal Jinhyeong oppa membuat Yunhyeong oppa mempoutkan wajahnya.

“Tapi…Jinhyeong oppa, apa kau yakin tak ada ide lain?” seketika kepercayaan diriku hilang. Mereka benar mungkin yang paling  aman saat ini adalah drama musical. Tapi aku tak siap.

“Jjamkaman!” Chanwoo tiba-tiba bersuara “ leader Lee, kau memanggil Jinhyeong dengan sebutan apa? ‘oppa’?  bukan kah kalian satu line?”

“Ups..”

Tawa kami pecah saat itu juga, tentunya terkecuali Chanwoo yang menatap kami semua seolah kami sudah gila.

“Hhahahahhaha apa maksudmu Jung Chanwoo? Soohyun-ah itu kelahiran tahun 1999, dia lebih muda dariku bahkan kau!”Jelas Yunhyeong oppa sambil geleng-geleng kepala.

“Mwo?? Tapi aku melihat identitasnya saat dulu kami sekelas, dan dia line 1997! Jangan-jangan…”

“Peace” aku berputar dengan elegan dan membentuk peace dengan telunjuk dan jari tengahku, sementara Chanwoo sibuk mengacak-ngacak rambutnya.

“Jadi selama ini kau telah menipuku Lee Soohyun!”

“Anni, kau yang menyimpulkan sendiri dari data siswa dulu dan tak pernah sekalipun bertanya padaku”

“Dan kau tahu jika aku salah paham, tapi kau malah memanfaatkan aku?” Jung Chanwoo terlihat masih kesal, pipinya yang chubby bertambah besar ketika ia mempoutkan pipinya.

“Ckckck.. aigooo uri Chanwoo ya marah? Kau tak boleh seperti itu pada noona”

“YAAKK~~ Panggil aku oppa!!”  dengan cepat Chanwoo mengejarku, sementara aku menghindar dan coba berlindung dari teman-teman satu team ku. Mereka semua hanya bisa tertawa atau geleng-geleng kepala melihat kami yang hampir selalu tidak akur jika kami berada berdekatan.

“Kami datang! Ehh… ada apa ini??” Seungyoon oppa terkejut saat aku tiba-tiba bersembunyi di belakang punggungnya dan punggung Seunghoon oppa.

“Aigoo … kalian ribut lagi heoh?  Bahkan Tom and Jerry pun akan iri melihat keakraban kalian” tambah Hoon oppa, ia terkekeh.

“Kami tidak akrab!” tanpa kuduga aku dan Chanwoo oppa menjawab bersamaan, kami hanya saling pandang sesaat bersamaan dengan Jinhwan oppa yang baru saja datang dan berdiri di depan pintu.

“Kalian belum mulai latihannya?”

“Kau berharap kita latihan tanpa kau, Seunghoon atau Seungyoon hyung?” Yunhyeong menggelengkan kepalanya “Jangan harap deh!”

“Baiklah, semuanya berkumpul! Saat tadi aku dan Seunghoon hyung kesini, kami mendapat ide bagus untuk mission team kita minggu depan!” sahut Seungyoon oppa dengan percaya diri, sukses membuat seluruh perhatian tertuju padanya. Aku harus mengakui kalau dibandingkan aku, Seungyoon oppa memiliki kualitas leader yang kuat, aku harus belajar banyak darinya.

“Jadi.. apa ide mu oppa?”

Seungyoon oppa tersenyum lebar dan memperhatikan satu persatu dari kami “Pertama kita harus membuat lagu dan choreo yang tepat dan…” matanya beralih padaku dan bergantian pada Bang Yedam, si maknae jenius yang berada di sebelahku “peran kalian berdua akan cukup penting menentukan keberhasilan kita”.

=====|Author PoV|=====

=Music Room

“Jadi itu yang akan white team lakukan?” tanya pemilik suara khas yang beberapa waktu lalu baru saja dipanggil oleh namja bersweater hitam yang sekarang berada tepat di depannya. Ia melipatkan tangannya dan terlihat berpikir keras untuk mempercayai atau tidak setiap patah kata yang baru saja diucapkan oleh namja di depannya.

“Aku bersumpah, itulah yang akan mereka lakukan, tapi tanpa Yedam dan Soohyun semuanya mungkin akan sia-sia, jika kau memang ingin menghancurkan white team, mungkin inilah saatnya” jawab namja bersweater itu, tak ada keraguan di kata-katanya.

“Baiklah, lalu apa yang kau inginkan dariku sebagai balasannya? Bukankah jika white team kalah kau juga yang akan rugi?”

Namja bersweater itu mendecakkan lidahnya, raut wajahnya berubah gelap “Soohyun hanya memiliki sedikit ‘hutang’ yang harus dia bayar padaku, setidaknya dia harus menebus semua itu  dengan mengubur cita-citanya sebagai penyanyi  untuk selamanya”

“Sebenarnya aku penasaran, hutang seperti apa yang membuat namja yang terkenal baik seperti mu hingga bisa membenci seseorang” namja bersuara khas itu terkekeh pelan “Baiklah, jangan menatapku seperti itu, aku janji tak akan bertanya lagi”

“….”

“Kurasa tak ada yang ingin kau ucapkan lagi?”

Namja bersweater itu menganguk, dengan masih memasang wajah dinginnya  ia berjalan begitu saja melewati namja yang satunya.

“Oh ya aku hanya ingin memberitahu mu satu hal!” Kata-kata pemilik suara khas itu berhasil membuat namja bersweater merah berhenti, walaupun ia tidak menengok “Berbeda dengan mu, aku tak ingin membuat leaderku kalah, dengan segala cara akan kubuat dia memenangkan setiap misi”

“Arra…” jawab namja bersweater itu, ia terdiam sesaat sebelum melanjutkan “Aku tahu seberapa besar keinginanmu untuk debut, tapi kau sama sekali tak tahu seberapa besar kebencianku pada Lee Soohyun”

====Author PoV End===

====Lee Soohyun PoV===

@YG’s cafetaria

H-3 before mission team

“Apa-apaan muka panda mu itu?” Hayi eonni terkekeh saat mencopot kacamata yang biasanya tak pernah kupakai,padahal baru semenit yang lalu ia tampak sewaktu waktu akan meledak. Bagaimana tidak? Ia memakan hamburger steaknya dengan ganas seolah steak itu telah bersalah padanya.

“Eonniii!!! Kembalikan! Huhuhuhu” akhirnya aku tertawa saat Hayi eonni meletakkan kacamata hitam itu di mataku, ia tersenyum. Butuh waktu beberapa hari untuk Hayi eonni untuk berhenti mengeluh karena Jinhwan dan Bobby oppa masuk ke dalam team ku, tapi dia tak pernah berhenti mengeluh jika mengenai Hanbin oppa. Hanbin oppa beginilah begitulah, Hayi eonni tak pernah kehabisan komplain jika menyangkut Hanbin oppa.

“That arrogant boy! Memangnya dia leadernya?!

“Wae?? Kenapa lagi dengan Hanbin oppa?” kataku ringan, aku terlalu fokus dengan makan siangku. Aku lapar sekali hari ini.

Hayi eonni berdecak kesal sebelum mulai bercerita “Bocah itu menyebalkan! Dia sama sekali tidak menganggapku! Mentang-mentang aku yeoja, memangnya aku tak bisa latihan sampai dini hari? Dia malah menyeretku keluar dari practice room padahal baru jam 10 malam, padahal aku kan leadernya!”

Aku terkekeh kecil, teringat anggota team ku terutama Jinhwan oppa yang memintaku agar berhenti latihan selepas pukul 22.00 kst, tapi siapa sih yang bisa menghentikan Lee Soohyun? Tapi ada hal yang membuatku agak cemas, Bobby oppa dari kemarin sudah absen latihan tanpa kabar.

“YAA! Lee Soohyun, kenapa kau malah tertawa? Kau membela Hanbin sekarang?”

“Anni! Sorry eonni, lalu bagaimana?” kataku sambil menyuapkan sesendok bibimbap ke mulutku “Oh ya, dari kemarin kau terus bercerita mengenai Hanbin oppa, bagaimana dengan Hongseok oppa?”

Hayi eonni menarik nafas panjang “Kau tahu Lee Soohyun? Aku benar-benar tak tahu lagi harus bersabar seperti apa untuk menghadapi makhluk alien satu itu, dia benar-benar aneh dan…”

Hayi eonni terus bercerita, memang jika kami bersama kadang kami menjadi seperti bertukar kepribadian. Hayi eonni bisa berubah menjadi sepertiku yang tak segan mencurahkan segala sesuatu di kepalanya, dan aku juga jadi terbiasa mendengarkan. Kurasa hal itu tidak buruk.

Tapi, kurasa ada saja orang yang tidak menyukai keakraban kami, mereka seolah berpikir aku dan Hayi eonni adalah rival, rival yang lebih tepat dideskripsikan dengan musuh.

Bukankah itu menggelikan?

=====||=====

“It’s time to stalking”

Setelah beres latihan jam 4 dini hari tadi, aku sama sekali tak tidur dan terus menunggu di lobby. Binocularku sekali-kali kuarahkan ke arah bangunan asrama yang berada tepat di samping bangunan asramaku, berjaga-jaga jika Bobby oppa keluar dari asramanya. Tadi malam juga Bobby oppa absen latihan, dan membuatku cemas.

“Dia pergi pagi-pagi  sekali!” aku langsung cepat-cepat memakai coat, masker dan topi ku. Tanpa menunggu lama, aku sudah berada di jalan menuju gerbang asrama. Bobby oppa terlihat sedang lari pagi, meskipun begitu aku tetap mengikutinya.

“His eyes..nose..lips…” aku menggelengkan kepala, padahal jelas-jelas aku hanya melihat punggungnya dari kejauhan tapi dengan jelas aku bisa menggambarkan wajahnya sekarang di alam pikiranku. Yang jelas bukan ide bagus untuk stalking Bobby oppa saat dia sedang lari karena dia menjadi jauh lebih tampan saat berolahraga kyaaaa >,<

“ASSA !!  Penyamaranmu telah terbuka miss Stalker!” tiba-tiba Chanwoo melompat entah dari mana dan muncul tepat di depanku, sebelum aku sempat bereaksi, ia sudah melepas masker dan topi yang kupakai. Membuat rambutku yang sebelumnya kuselipkan di topi menjadi terurai, dengan agak kesal aku menyibak rambut yang menghalangi pandanganku untuk mendapati Jung Chanwoo berdiri tepat di depanku.

“YAA!! APA YANG KAU LAKUKAN?!” sentakku galak, dan sedetik kemudian aku teringat lagi misi utamaku untuk mengikuti Bobby oppa. Tapi sayangnya dia sudah lenyap dari pandanganku.

“….”

“Kau selalu saja membuatku kesal!” rutukku sambil melipat kedua tangan. Dan kemudian aku baru menyadari satu hal, Chanwoo terlihat aneh. Ia sama sekali tak membalas omelanku dan malah menatapku tak berkedip dengan mulutnya terbuka sedikit, seolah aku baru saja mengisap nyawanya. Kuharap itu benar.

“Chanwoo ya, Kau kenapa? Salah minum obat? Sakit?”  aku menepuk pipinya ringan, tapi ia malah terperanjat seolah telah dilepaskan dari  suatu mantra.

“Y..YA! Jangan menyentuhku stalker!”

“Kau mau mati? Jangan menyebutku stalker! Orang-orang mulai memperhatikan kita!”

“K..kau yang sepertinya mau mati, kau berani menyentuhku dan..dan lagi mana sopan santun mu?!  Panggil aku ‘oppa’!” katanya dengan agak gugup, aku mendelik heran. Ada apa dengan bocah ini? Biasanya dia tidak aneh seperti ini. Aku memperhatikan wajahnya yang semakin merah, mungkin dia memang sedang sakit.

“Chanwoo… oppa?”  dan benar saja wajah namja di depanku semakin memerah, apa dia benar-benar sakit? Atau marah?

“JELEK!”

“MWO?”

“YA! KAU SI JELEK!” dan kemudian dia mencubit kedua pipiku sebelum kemudian kabur entah kemana. Karena shock, aku hanya bisa mengelus ngelus pipiku yang sakit karena kelakuan namja childish satu ini.

“Awas saja kau Jung Chanwoo!!!!!!”

“Soohyun-nie, apa yang kau lakukan disini?” tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang, dan ketika menengok untuk mengetahui siapa yang memanggilku, aku hanya bisa tercengang melihat sepasang eyes smile menatapku dengan intens.

Kenapa namja ini tiba-tiba ada di belakang ku?????!!!!

“E..eomm…ma…” aku tak tahu apa yang aku igaukan, tapi demi Tuhan, dalam mimpi pun aku tak pernah melihatnya dalam jarak sedekat ini!

“Eomma? Hahhaha tapi kau malah seperti habis melihat hantu” katanya dengan nada jenaka, gawat.. aku benar-benar hampir tidak bisa bernafas dan aku yakin 100% anni 200% mukaku sekarang pasti semerah tomat . Aku perlahan menatap tangannya yang masih memegang pundakku, lalu beralih ke wajah tampannya.

Senyumnya…

Keringat yang mengalir di pipi tirusnya…

Bibirnya…

Namja di depanku pasti menyadari ada yang tak beres dengan diriku, karena ia sekarang mulai menekapkan telapak tangannya di dahiku “Gwenchana? Sepertinya kau agak panas”

“Anni, gwenchana” dengan cepat aku menepis tangannya dan mundur selangkah “A… aku.. aku harus lari.. hahahhahahha” dan dengan kekuatan yang tersisa, aku pun berlari sekuat tenaga menjauhi namja yang tadi menyapaku, siapa lagi kalau bukan Bobby oppa!

Eothokkhe?? Dia pasti akan mulai menganggapku aneh karena tiba-tiba kabur darinya.

Tanpa aku sadari, Bobby oppa terus memperhatikan punggungku yang kemudian menghilang dari tikungan. Sambil menarik nafas panjang, ia mengeluarkan dua kaleng strawberry milk dari saku celananya.

“Mungkin harus kuminum sendiri”

“Untuk ku? Gomawo!” seseorang menyambar salah satu kaleng yoghurt itu dan langsung meminumnya, tapi ia langsung memuntahkannya. “YAA KIM BAB! Ini manis sekali! Kau bisa langsung terkena diabetes hanya dengan sekali meminumnya!”

Bobby hanya tertawa dan merebut minuman yang baru saja diminum sedikit oleh sahabatnya itu, tanpa ragu ia meminum habis strawberry milk nya tanpa bersisa. “Makanya hyung, kau jangan merebut minuman favoritku”

“Yang beginian enak apanya?” Jinhwan menaikkan bahunya ringan dan mulai berlari kecil diikuti Bobby “Oh ya Kim Bab, aku jadi penasaran, biasanya kau tidak terlalu suka makanan atau minuman yang terlalu manis tapi kenapa kau sangat menyukai strawberry milk?”

Bobby tersenyum, dan tanpa berkata apa-apa ia berlari mendahului Jinhwan “Ini semua gara-gara dia

“Heoh? YAA!! TUNGGU AKU KIM JIWON!!!”

****|Lee Soohyun PoV|****

>> 1st Evaluation Test Day

@Hall YG’s Academy

15.00

Baru saja memasuki hall YG’s academy, lututku rasanya bisa kapan saja ambruk karena tekanan yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Aku benar-benar gugup, terutama aku takut jika sampai melakukan kesalahan di evaluation test day ini. Evaluation test pertama kali ini dibagi menjadi 2 tes, yaitu representative mission test dan complete mission test. Untuk test yang pertama, hanya perwakilan dari masing-masing team yang tampil. Di team ku, white team, aku, Jinhwan, Yunhyeong dan Jinhyeong oppa akan menyanyikan lagu Treasure by Bruno Mars. Dan untuk misi kedua, semua anggota tim harus tampil.

“Soohyun-ah, percaya diri lah, kau kelihatan keren saat ini” Jinhwan oppa tersenyum dan mengulurkan tangannya saat Teddy seonsaeng akan memanggil kedua team ke atas panggung. Aku menarik nafas panjang dan menerima uluran tangannya. Nee.. semua akan baik-baik saja Lee Soohyun, Jinhwan oppa akan memastikan tidak akan ada sesuatu yang buruk terjadi di atas panggung.

“Chanwoo ya?” aku agak terkejut saat Chanwoo memegang tangan kiriku yang bebas.

“Ya.. jangan salah sangka! Team kita semuanya saling berpegang tangan” tukas Chanwoo saat aku menatapnya penuh tanya, dan aku baru sadar semua anggota white team menatapku dengan agak cemas.

“Gwenchana? Tenang saja, kita pasti akan bisa mengalahkan mereka” kata Seungyoon oppa, sedangkan Seunghoon oppa mulai mencubit pipiku,

“Aigoo kau tak usah secemas itu Soohyun-ah, lihat saja Hayi, dia bisa menghabisimu kapan saja kalau kau lengah! Dia teman yang menyeramkan bukan? Aku mengerti karena aku kakaknya hahhaha”

“YAAA!! Seunghoon oppa! Aku mendengarmu!” Sahut Hayi eonni terdengar tajam, ia berada di sisi lain balik panggung dengan teman-teman black teamnya, dan tak lama kemudian suara Teddy seonsaeng terdengar.

“Baiklah…white team dan black team, silahkan berdiri di atas panggung”

“Soohyun-ah” Jinhwan oppa berbisik di telingaku “Ingat apa yang ku katakan? Kau bisa melakukannya kan?”

“NEE!” kataku berusaha terdengar yakin, dan kemudian kami pun naik ke atas panggung.

‘Soohyun-ah… anggap saja jika panggung ini bukanlah panggung, ini adalah padang rumput luas, dan hanya ada team kita, white team. Mereka yang ada di depan mu bukanlah seonsaengnim atau sajangnim yang menjadi juri-juri yang menakutkan, anggap saja mereka seperti hewan-hewan jinak di padang rumput yang akan ikut mendengarkan kita, kau bisa melakukannya bukan?’

Aku menganguk pelan mendengar apa yang Jinhwan oppa bisikkan, ya, aku bisa. Dengan self hypnotis yang sudah kupelajari bertahun tahun aku pasti bisa.

Dan saat itu, ajaib sekali aku seolah masuk ke dalam dunia imajinasiku sendiri. Tak ada juri-juri yang menakutkan, hanya binatang-binatang lucu yang tenang. Seungyoon oppa mengambil alih memperkenalkan white team, dan sesuai kesepakatan karena team ku kalah permainan dodgeball, kami akan tampil lebih dulu. Karena penampilan pertama ini hanya aku, Jinhwan, Yunhyeong dan Jinhyeong oppa yang akan tampil, yang lain kembali ke belakang panggung.

“Lee Soohyun, apa kau percaya diri? Kau terlihat nyaman”

Pada awalnya aku hanya mengerjapkan mataku bingung, apa kucing besar mirip tokoh kartun Garfield di depanku itu yang bertanya? Ahh… iya, dari suaranya dia pasti YG sajangnim haha.

“Lee Soohyun haksaeng?”

“Ah.. nee, ini seperti rumahku sendiri” kataku tanpa berpikir, dan hewan-hewan maksudku para seonsaeng di depanku tertawa kecil menanggapinya.

Tablo seonsaeng yang kulihat menjadi mirip seekor kuda poni kali ini mengangkat mic nya “Kulihat sejak tadi Jinhwan goon terus menggenggam tanganmu, dan sekarang Yubhyeong goon juga, apa ada alasan tersendiri?”

Because she is our treasure dan lagi kami ingin mendapatkan feeling yang tepat” jawab Jinhwan oppa sebelum aku sempat berkata “Kali ini kami akan membawakan lagu berjudul Treasure yang dipopulerkan oleh Bruno Mars, kuharap semua menyukainya”

“Okay… baik kita lihat sejauh apa kemampuan kalian, hari ini selain aku dan Tablo ssi, Yoo Hae Yeol seonsang dari Antenna Academy akan menjadi juri kalian, kuharap kalian menunjukkan yang terbaik”

“Nee” koor kami berempat.

“Jinhwan oppa, Yuhyeong oppa, Jinhyeong oppa fighting!!” kataku setelah melepas genggaman tangan Jinhwan oppa, dan duduk di sebuah kursi yang menjadi properti panggung dan mulai beraksi, Yup! Aku.. anni.. kami, white team pasti bisa melakukannya!

>>> Treasure by Soohyun, Jinhwan, Yunhyeong and Jinhyeong (https://www.youtube.com/watch?v=gj-6JiHyodI )

*****|Author PoV|*****

“Kurasa tidak ada gunanya kita mencemaskan Soohyun, dia melakukannya dengan baik” Seungyoon menepuk pundak Bobby yang duduk di balik panggung, namja sipit itu menganguk.

“Tapi lagu yang di-arrangement oleh Hanbin bagus sekali, akan sulit mengalahkan mereka jika mereka menampilkannya dengan sempurna”

“Kau mendengarnya hyung?” Chanwoo tiba-tiba ikut nimbrung, Bobby menganguk sambil terkekeh “Aku tak sengaja melihat mereka latihan,  oh ya sebentar lagi black team akan tampil, dengar saja sendiri”

Triinggggg~~~ triinggggg~~~

“Kau tak mengangkatnya Seungyoon hyung?” Bobby menunjuk ponsel Seungyoon di depan meja dan menyerahkan pada Seungyoon, namja chubby berponi itu melihat nama penelponnya sebelum menerima panggilan itu.

“Nee Seungri hyeong?” Tidak sampai sepuluh detik wajah Seungyoon berubah dari rileks menjadi tegang, bahkan ia sampai berdiri dari kursinya “MWO? KAMI TIDAK BISA MELAKUKAN FLASH MOB DI HONGDAE?”

Spontan anggota team yang lain, termasuk Soohyun, Jinhwan, Yunhyeong dan Jinhyeong yang baru saja turun panggung langsung menghampiri Seungyoon.

“O..oppa? ada apa?Kita tidak bisa melakukan flashmob? Bukan kah kemarin—“

“Tenanglah Soohyun-ah, biar Seungyoon hyung bicara dengan Seungri hyung dulu” Seunghoon berusaha menenangkan Soohyun.

“Tapi..”

“Jadi tempat itu akan dipakai syuting sore ini? Tapi hyeong bukankah kita sudah membookingnya? MWO? Tetap tidak bisa? YAA HYEONG!!”

Piipp… pipp*suara telepon terputus*

Seungyoon oppa menatap Soohyun kemudian member White team lainnya, tangannya yang memegang handphone terkulai “Kurasa kita dalam masalah”

***//***

To be continue….

Kunang’s here, sorry for late update T.T aku padahal janjiin dari beberapa waktu lalu, cuman karena satu dua hal, baru bisa update sekarang. Please RCL nya 🙂 , it will make us easier to continue this story 🙂

Ada yang bisa nebak siapa anak kecil yang pernah sepanggung dengan soohyun? and are you ready for 4th chapter, yang tentunya gw yakin HiBi pasti dehh ribut mulu *lirik azumi*, ditunggu ya lanjutannya..

and last but not least… makasihhh buat yang udah baca dan/atau koment <<3

31 thoughts on “Give Heart (Chapter 3)”

  1. kasian banget sih chanwoo di jaili kekekekeke.. bobby gegara siapa tuh kamu jadi suka strowberry milk???.. chap 4 sangat ditunngu.. fighting!!!!!!

  2. aaaaa seru banget.. Mian baru bisa komen di chapter ini hehehe.. chapter 4 nya ditunggu eonni 🙂

  3. prima aisya said:

    Aku lebih penasan dengan orang telah herlaku jahat pada sohyun?!

  4. penasaran sama POV Hayi. ditunggu next chapter

  5. penasaran sama orang yg dendam sama soohyun,,, chap 4 jan lama lama thorr

  6. Ih Chanwoo imut banget sih, pake acara malu-malu. Yang suka sama soohyun banyak nih.
    Penasaran sama orang misterius yang pengeb grup soohyun kalah, feeling antara Boby sama Seungyoon
    Suka bgt sama chapter ini apalagi biasku Jinan 🙂
    Next chapter ditunggu thor

  7. Aish…
    Jeongmal… Makin penasaran abisss…
    Lanjut terus thor ^^

  8. Teteeeeeh.. akhirnya rilis jg part 3… nunggu” banget lo teh… lama banget teh.. hiks…
    aisssh… msih blm ada clue siapa anak yg bikin suhyun trauma dulu.. -____-
    Siapa tuh yg punya dendam sama suhyun.. hmmm.. sempat terbersut yunhyeong sama seungyoon.. hmmmm..
    AAaaaaa.. berharap sisi ke-oppa-an chanhyuk sama taehyun muncul part ini.. g ada rupanya.. hiks… T,T
    Ciyeeee… chanwoo tersepona nih yeeee….

    Lanjut teeeeeh… kapan part 4nya teh?? :****

    • adekkkkkuuuuuuuu ahahahhaha iyaa tau tuh siapa yg bikin lama (?)

      hahha iya soalnya authornya mash galau mau siapa yg bikin suhyun ky gtu jg yg punya dendam*dibuang kelaut, ga deng

      ahahha ke oppa an mreka muncul ch 5 dah *mungkin

      tuhh part 4 nya kamu juga dh koment,, kkk aku sok sibuk (?) bru smpet balesin koment

  9. kim hyun sang said:

    Ada gambaran c’ siapa yg ngbuat soohyun tapi tkut slh…
    Aku pnasaran siapa yg brniat jhat m soohyun ….

    Entah kenapa aku lbih suka time soohyun,… Bukan brarti aku ndak suka time hayi loohh,. Mbk azumi aku tunggu captr 4 nya ….
    Dan….
    Kunangggg aku tunggu klanjutan soohyunn……^°^

    • hehhehehe thx udah suka soohyun, aku juga lebih suka pas pov dia *doengg /dijitak azumi

      ch 4 nya dah ada,, soohyun tunggu di ch 5 ngeksisnya

      thx ya

  10. AHH dada naik turun, bibir maju mundur, idung kembang kempis baca ff ini. Kerennn…
    Penasaran siapa yg benci sama soohyun. JRENG JREENG. .
    ANDWE!!! Jangan benci uri soohyunnie~ /jorogin
    Chapt 4, please ^^

  11. penasaran sama bagian hayi di next chapter gimana..:D
    ditunggu kelanjutannya..

  12. violina said:

    waa ga sabar Hayi pov nya!! btw itu siapa yang benci sama soohyun makin penasaran.. dan.. siapa tuh yang bikin Bobby jadi suka sama strawberry milk..
    Ditunggu lanjutannya.. Fighting!

  13. lalalalala~ saya datang terlambat sekali~ udah baca sih, cuma komen ga masuk lagi. yaudah lah. #nunduksedih :3
    oohohohoh.. suhyun. bobby kasih ke aku deh ya.. maruk amat dapet boby sama jinhwan ><
    duh gatau mau bilang apa… keren. wkwkwkwk
    mention dong kak kalo udah apdet lagiii.. uhuhuhuhuhuhuhu
    #digaplok :3

    • ishhh ahahhaha pengen dijitak nih wp bikin koment ga masuk aja

      heiheiii bobby nya punya eonniiii…

      haduhhh kmren dipostin ama azumi, aku lupa minta dia mention ahahha

      thx yaaa :*

  14. jitak aja kak jitakk.. LMAO
    eiiii…. kak kunang udah punya seungyoon.. apa seunghoon?? :v ga baik sama brondong… #laludibuang :v
    yaaahahaha.. udah baca chap 4 juga kok :3

    • hahhahah tentunya aku si udah bahagiaa ama Seungyoon 😘😁😁😁 , Hoon kalo ga ada (?)Yoon, nah Bobby itu kalo lagi ga ada (?) yoon ma hoon wkwkkwkwk…aku dah kurang baik apa sama brondong?

      iyaahhh hahhaha hanhi tuu yah di ch 4 >.< saeng sama hanbib ajah, biar rebutan mickey mouse (?) lol

      • yeee… kak kunang maruuuk >< yaudah.. aku sekarang pindah sama Yoo Kihyun aja.. seumuran sama Daehyun dia. LOL

        hanhi.. gemees.. ih… kenapa rebutan mickey mouse? kenapa ga rebutan aku? #laludibuangkakazmi :3
        mereka berdua kadang konyol.. kadang..ehem..manis..ehem :v
        okelah.. kutunggu chap 5.. bagian kak kunang kan itu?? siap2 aku teror. wkwkwk

  15. Haduhh siapa tuhh yy gakk suka ama Soohyun aduhh akuu liat performances mereka di YouTube sukaa dehh kerenn akuu jadii demen ama Jinhwan ama Soohyun kayaknya yg waktu itu sepanggung ama Soohyun waktu kecul si Jinhwan dehh
    Penasaran am a kelanjutannya

Leave a reply to kunang Cancel reply